TERBENTUKNYA LOGO BSM
Berawal dari suatu harapan “BLAZERIAN SEMARANG MENCARI SETITIK MAKNA” yang
diperpendek menjadi “BLAZERIAN SEMAR MESEM (BSM)”, sampai disini muncul satu
kata tokoh pewayangan “Semar”.
Timbul sebuah ide untuk membuat logo berdasarkan tokoh semar ini, dalam pencarian ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan, berkali-kali mencoba berbagai varian namun hasilnya selalu kurang memuaskan. Akhirnya pada suatu hari seorang kawan menyodorkan sebuah kaligrafi huruf-huruf jawa yang menyerupai tokoh semar, dikarenakan pada saat itu sama sekali tidak mengerti tentang kaligrafi jawa, untuk sementara gambar ini disimpan saja sebagai file.
Luar biasa sekali. Setelah mencari keterangan dari berbagai pihak ternyata
tokoh semar ini sangat identik dengan orang jawa.
Dalam hidup ini, manusia senantiasa diingatkan untuk memahami filosofi kejawen yaitu “Filsafat asal dan tujuan manusia (sangkan paraning dumadi)” yang kemudian menjadi dasar dibuatnya kaligrafi Semar, disusun oleh Soenarto Timur dalam makalahnya “Mengkaji sangkan paraning dumadi” dalam Seminar Nasional Pengkajian Ha-na-ca-ra-ka pada 15-16 April 1994.
Kaligrafi Semar ini memuat ke-20 aksara jawa “ha-na-ca-ra-ka-da-ta-sa-wa-la-pa-dha-ja-ya-nya-ma-ga-ba-tha-nga” yang disusun menjadi empat kalimat tuntunan hidup :
1. Hananing cipta rasa karsa ( ha-na-ca-ra-ka )
2. Dahtan salah wahyaning lampah ( da-ta-sa-wa-la )
3. Padhang jagade yen nyumurupana ( pa-dha-ja-ya-nya )
4. Marang gambaraning bathara ngaton ( ma-ga-ba-tha-nga )
Penjelasan lebih jauh mengenai kaligrafi semar ini silahkan lanjut ke KALIGRAFI JAWA. Mudah-mudahan dengan lebih memahami seni kaligrafi ini, kita sadar untuk melestarikan dan mangabadikannya. Jangan sampai terulang hasil karya anak bangsa dicaplok Negara lain.
Disamping itu masih ada lagi satu kaligrafi Semar, dimana aksara dan
susunannya lebih mudah dibaca. Isi dari kaligrafi ini adalah tiga ajaran
kepemimpinan yang dirumuskan oleh RM Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hajar
Dewantoro.
Kaligrafi inilah yang mendasari logo BSM, susunan kalimatnya adalah:
1. Ing Ngarso Sun Tulodo
2. Ing Madyo Mbangun Karso
3. Tut Wuri Handayani
Penjelasan dari ketiga kalimat tersebut silahkan baca TIGA AJARAN KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTORO
Timbul sebuah ide untuk membuat logo berdasarkan tokoh semar ini, dalam pencarian ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan, berkali-kali mencoba berbagai varian namun hasilnya selalu kurang memuaskan. Akhirnya pada suatu hari seorang kawan menyodorkan sebuah kaligrafi huruf-huruf jawa yang menyerupai tokoh semar, dikarenakan pada saat itu sama sekali tidak mengerti tentang kaligrafi jawa, untuk sementara gambar ini disimpan saja sebagai file.

Dalam hidup ini, manusia senantiasa diingatkan untuk memahami filosofi kejawen yaitu “Filsafat asal dan tujuan manusia (sangkan paraning dumadi)” yang kemudian menjadi dasar dibuatnya kaligrafi Semar, disusun oleh Soenarto Timur dalam makalahnya “Mengkaji sangkan paraning dumadi” dalam Seminar Nasional Pengkajian Ha-na-ca-ra-ka pada 15-16 April 1994.
Kaligrafi Semar ini memuat ke-20 aksara jawa “ha-na-ca-ra-ka-da-ta-sa-wa-la-pa-dha-ja-ya-nya-ma-ga-ba-tha-nga” yang disusun menjadi empat kalimat tuntunan hidup :
1. Hananing cipta rasa karsa ( ha-na-ca-ra-ka )
2. Dahtan salah wahyaning lampah ( da-ta-sa-wa-la )
3. Padhang jagade yen nyumurupana ( pa-dha-ja-ya-nya )
4. Marang gambaraning bathara ngaton ( ma-ga-ba-tha-nga )
Penjelasan lebih jauh mengenai kaligrafi semar ini silahkan lanjut ke KALIGRAFI JAWA. Mudah-mudahan dengan lebih memahami seni kaligrafi ini, kita sadar untuk melestarikan dan mangabadikannya. Jangan sampai terulang hasil karya anak bangsa dicaplok Negara lain.

Kaligrafi inilah yang mendasari logo BSM, susunan kalimatnya adalah:
1. Ing Ngarso Sun Tulodo
2. Ing Madyo Mbangun Karso
3. Tut Wuri Handayani
Penjelasan dari ketiga kalimat tersebut silahkan baca TIGA AJARAN KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTORO
Album kegiatan BLAZERIAN SEMAR MESEM
tag :
OBJEK WISATA MANCA NEGARA
===============================



Tidak ada komentar :
Posting Komentar